Banjir dan Pergerakan Tanah Landa Sembilan Wilayah di Indonesia

Jakarta, JurnalSultra.com – Peristiwa bencana hidrometeorologi basah terjadi di sembilan wilayah di Indonesia, menurut hasil rekapitulasi kaji cepat yang dirangkum oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (6/3/2025). Bencana ini menyebabkan ribuan rumah terendam, infrastruktur terdampak, dan ribuan warga harus mengungsi.

Banjir pertama dilaporkan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang merendam delapan desa dan satu kelurahan di tiga kecamatan. Sebanyak 10.180 jiwa dari 3.659 KK terdampak, dengan 375 jiwa mengungsi. Saat ini, banjir mulai surut di beberapa titik, namun empat desa dan satu kelurahan masih tergenang dengan ketinggian air antara 10 hingga 200 sentimeter.

Di Provinsi Aceh, banjir melanda Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh Barat. Di Aceh Barat Daya, sebanyak 46 desa di delapan kecamatan terdampak dengan 429 rumah terendam. Sementara itu, di Aceh Barat, banjir menggenangi 18 gampong di empat kecamatan, mempengaruhi 56 KK. Saat ini, banjir di kedua daerah tersebut mulai surut, dan warga telah mulai membersihkan rumah mereka.

Kalimantan Selatan juga terdampak, dengan Kabupaten Balangan mengalami banjir yang merendam sekitar 682 rumah di delapan desa dan dua kecamatan. Selain itu, 15 hektar lahan pertanian, perkebunan sawit, peternakan ayam, serta fasilitas umum turut terdampak. Banjir mulai surut, tetapi berpotensi terjadi kembali jika hujan deras mengguyur wilayah hulu.

Di Riau, banjir terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Pekanbaru. Di Indragiri Hulu, banjir berdampak pada 2.336 jiwa dengan ketinggian air mencapai 110 sentimeter. Sementara itu, di Rokan Hulu, 2.372 jiwa terdampak dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter. Kota Pekanbaru juga mengalami banjir yang meluas di tujuh kelurahan di empat kecamatan, mempengaruhi 3.812 jiwa.

Di Sumatera Utara, banjir melanda Desa Marbo Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, dengan 121 KK terdampak. Ketinggian air mencapai 120 sentimeter, namun saat ini mulai surut.

Selain banjir, fenomena pergerakan tanah juga terjadi di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 109 rumah terdampak, dan 400 jiwa telah diungsikan sesuai arahan Bupati Bogor. Pemerintah setempat telah menyiapkan tenda darurat dan layanan kesehatan bagi warga terdampak.

Pemerintah daerah dan BNPB terus melakukan koordinasi dalam penanganan bencana ini. Bantuan seperti sembako dan kebutuhan dasar lainnya telah didistribusikan kepada warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan akibat kondisi cuaca yang masih berisiko tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *