Kendari, JurnalSultra.com – Kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puwatu, Kota Kendari, beberapa hari lalu masih menyisakan dampak besar bagi warga yang terdampak. Sejumlah keluarga kehilangan tempat tinggal dan kini berada di bawah penanganan darurat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara serta Pemerintah Kota Kendari.
Sebagai langkah cepat, pemerintah bersama berbagai pihak berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan hunian sementara. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kota Kendari, Izak Bulo, menekankan pentingnya ketersediaan makanan bergizi, terutama bagi anak-anak dan lansia.
“Biasanya beberapa lembaga kemanusiaan datang membagikan nasi kotak, namun sudah dua hari ini tidak ada yang datang. Meski begitu, stok makanan masih cukup dan pendistribusiannya diatur secara sistematis agar merata,” ujarnya saat ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (19/2/2025).
Selain itu, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Sulawesi Tenggara juga turut serta dalam upaya pemulihan bagi warga terdampak. Menurut Izak Bulo, koordinasi antara pemerintah kota dan provinsi terus dilakukan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, termasuk penyediaan dapur umum dan pasokan air bersih.
“Kolaborasi antara Tagana Kota Kendari, Tagana Provinsi, serta PUPR Provinsi menjadi kunci dalam memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi. Saat ini, distribusi air bersih juga berjalan lancar tanpa kendala,” tambahnya.
Sementara itu, Pekerja Sosial Kementerian Sosial dari Sentra Meohai, Riri, menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan piket untuk memastikan tenda pengungsi tetap dalam kondisi aman dan layak huni.
“Tiap hari kami melaksanakan piket untuk menjaga agar tenda-tenda pengungsi tetap kokoh,” ungkapnya.
Upaya pemulihan bagi para korban kebakaran di TPA Puwatu terus dilakukan. Pemerintah dan relawan diharapkan dapat terus berkoordinasi agar kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi dengan baik hingga situasi kembali normal.