Sumbawa, JurnalSultra.com – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah 88 kilometer timur laut Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis malam, 16 Januari 2025. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 20:17:34 WIB dengan kedalaman 11 kilometer.
Pusat gempa berada di laut pada koordinat 7,70° Lintang Selatan dan 117,48° Bujur Timur. Gempa ini termasuk kategori dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Guncangan Dirasakan di Berbagai Wilayah
Gempa tersebut dirasakan dengan intensitas II-III pada skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di sejumlah wilayah, termasuk: Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Kota Mataram, Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah.
Guncangan dengan skala II-III MMI umumnya dirasakan oleh beberapa orang di dalam rumah dan menyebabkan benda-benda ringan bergoyang.
Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG menjelaskan bahwa gempa ini merupakan bagian dari aktivitas tektonik di zona subduksi. “Gempa dengan kedalaman 11 kilometer ini memiliki mekanisme yang menunjukkan aktivitas tektonik biasa di kawasan tersebut,” jelasnya.
BMKG juga menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
BMKG meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak resmi. Warga diharapkan memastikan keamanan struktur bangunan tempat tinggal. Memahami jalur evakuasi di wilayah masing-masing. Mengikuti informasi resmi yang dirilis BMKG.
Gempa magnitudo 4,9 ini menjadi pengingat akan tingginya aktivitas tektonik di Indonesia. Meskipun tidak ada laporan kerusakan besar, kesadaran dan kesiapsiagaan tetap diperlukan untuk menghadapi kemungkinan adanya gempa susulan.