Halmahera Barat, JurnalSultra.com – Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, melanjutkan pendampingan penanganan erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Bersama tim BNPB dan Dandim 1501/Ternate, ia mengunjungi sejumlah titik, termasuk dapur umum, gudang logistik, dan pos pengungsian untuk memastikan pelayanan kepada pengungsi terpenuhi dengan baik.
Pada Senin (20/1), Raditya meninjau dapur umum yang dikelola oleh TNI, yang setiap hari memasak 1.500 porsi makanan segar untuk pengungsi dan tim pendukung. “Kami memastikan pengungsi mendapatkan makanan bergizi tanpa makanan instan. Setiap hari makanan dimasak fresh agar pengungsi tetap sehat selama masa pengungsian,” ujar Raditya.
Selain dapur umum TNI, terdapat dapur umum lain yang dikelola Kementerian Sosial melalui Tagana. Untuk memastikan kelancaran distribusi, jadwal memasak diatur dengan pembagian tugas: pagi oleh Kemensos Tagana, siang dan malam oleh dapur TNI dengan bahan makanan yang disuplai oleh BPBD.
Raditya juga memeriksa gudang logistik sementara milik BPBD Kabupaten Halmahera Barat. Hasil pemeriksaan menunjukkan stok logistik cukup untuk seminggu ke depan. Jika persediaan berkurang, logistik akan diambil dari gudang utama di kantor BPBD.
Dalam tinjauan ke pos pengungsian, Raditya memastikan fasilitas seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk anak-anak berjalan optimal. “Guru-guru memberikan pembelajaran bagi anak-anak pengungsi agar pendidikan tetap berlanjut meskipun dalam situasi darurat. Selain itu, dokter dan tenaga kesehatan tersedia di setiap titik pos pengungsian,” ungkapnya.
Tak hanya itu, upaya mendukung kesehatan mental juga dilakukan. Di pos pengungsian SD Inpres Tongute Goin, guru-guru memberikan hiburan kepada anak-anak agar mereka tetap bergembira dan terhindar dari kejenuhan selama masa pengungsian.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, BNPB bersama pihak terkait berkomitmen untuk memastikan seluruh kebutuhan pengungsi terpenuhi secara baik hingga situasi kembali normal.
