Jakarta, JurnalSultra.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda berbagai daerah di Indonesia pada awal Februari ini. Hujan lebat, angin kencang, dan pergerakan tanah mengakibatkan dampak signifikan bagi warga di beberapa wilayah.
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan luapan sungai yang merendam pemukiman serta akses jalan warga di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (10/2). Data dari BPBD Kabupaten Tegal menyebutkan bahwa sebanyak 2.849 unit rumah di tiga kecamatan terdampak, dengan total 9.559 jiwa terkena dampaknya.
Sebagai respons, BPBD setempat telah mendistribusikan bantuan logistik dan mengevakuasi warga terdampak. Beruntung, berdasarkan laporan per Selasa (11/2), banjir telah surut di wilayah terdampak, dan warga mulai membersihkan rumah serta lingkungan mereka.
Pada hari yang sama, angin kencang menerjang Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kejadian ini menyebabkan 11 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 1 rumah mengalami kerusakan sedang, serta 1 fasilitas ibadah terdampak.
BPBD Kabupaten Bulukumba telah bergerak cepat dengan mendirikan tenda keluarga bagi warga terdampak, menyalurkan bantuan logistik, serta melakukan pendataan untuk perbaikan rumah yang rusak bersama otoritas daerah setempat.
Sementara itu, peristiwa pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (11/2). Kejadian ini mengakibatkan 1 rumah mengalami kerusakan berat dan 99 jiwa terdampak.
BPBD Kabupaten Sumbawa segera melakukan evakuasi warga terdampak ke rumah kerabat terdekat serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah-langkah selanjutnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada 12–14 Februari 2024 beberapa wilayah diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat. Wilayah tersebut meliputi Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DIY, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta beberapa provinsi lainnya di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Membersihkan daerah aliran sungai dan saluran air untuk mengurangi risiko banjir.
Memantau kondisi cuaca terkini melalui informasi resmi BMKG.
Mempersiapkan rencana kedaruratan, termasuk pemeriksaan jalur evakuasi dan kesiapan tempat evakuasi sementara.
BNPB juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana guna meminimalkan dampak dan mempercepat pemulihan pascabencana.