Tinjau Lokasi Banjir di Kubu Raya, Kepala BNPB: Kajian Mendalam untuk Solusi Jangka Panjang

Pontianak, JurnalSultra.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Desa Kuala Mandor A, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Jumat (31/1). Banjir yang terjadi sejak Sabtu (25/1) ini berdampak pada 37.859 jiwa dengan ketinggian air yang masih mencapai lutut orang dewasa.

Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto menyampaikan simpati dari Presiden dan Wakil Presiden RI kepada warga terdampak serta menjelaskan bahwa puncak musim hujan di Kalimantan Barat sudah berlalu berdasarkan prakiraan BMKG. Ia juga menegaskan bahwa BNPB telah melakukan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak.

“Kemarin kita laksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan agar sementara tidak terlalu tinggi di daerah Kubu Raya,” ujar Suharyanto.

Suharyanto juga mencatat beberapa faktor yang menyebabkan banjir kerap terjadi di Kubu Raya, seperti lokasi geografis yang dekat dengan Sungai Kapuas, pasang air laut, serta struktur tanah gambut yang berada di daerah cekungan lebih rendah dibanding sekitarnya. Ia memastikan akan menurunkan tim untuk melakukan kajian mendalam guna merumuskan solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang setiap tahun.

Sebelumnya, pada Kamis (30/1), Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengunjungi pos pengungsian di Kabupaten Mempawah. Wilayah ini terdampak banjir akibat hujan deras, pasang air laut, dan limpasan air dari Kabupaten Landak sejak Rabu (22/1).

Sebanyak 5.537 KK atau 20.549 jiwa terdampak banjir di Mempawah, dengan ratusan warga mengungsi ke titik-titik penampungan, termasuk di Masjid Agung Mempawah yang menampung 170 pengungsi.

Dalam kunjungannya, Suharyanto menyerahkan bantuan logistik serta berdialog dengan warga untuk menjaring masukan terkait dampak bencana.

Turut mendampingi dalam peninjauan ini Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, Staf Ahli BNPB Sorni Paskah Daeli, Pj. Wali Kota Mempawah Ismail, serta jajaran Forkopimda Kalimantan Barat.

Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang, termasuk dengan perbaikan drainase dan kajian lebih lanjut mengenai tata kelola air di wilayah rawan bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *