Banjir Besar Rendam 718 Rumah di Sumedang, Tinggi Air Dua Meter

Sumedang, JurnalSultra.com – Banjir besar merendam sedikitnya 718 rumah warga di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (15/3) pukul 15.30 WIB. Berdasarkan data sementara dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, sedikitnya 755 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.646 jiwa terdampak akibat peristiwa ini.

Ribuan warga terdampak tersebar di empat desa, yaitu Desa Cihanjuang, Desa Sindanggalih, Desa Sindangpakuon, dan Desa Sukadana. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan Sungai Cimande meluap, memperparah banjir hingga ketinggian air mencapai 200 sentimeter.

Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi dua fasilitas ibadah dan satu fasilitas pendidikan. Tak hanya itu, area persawahan seluas 3,2 hektar pun terancam gagal panen akibat genangan air.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah menyalurkan bantuan logistik berupa 100 kg beras dan 20 lembar selimut kepada warga terdampak. Tim gabungan dari BPBD, aparat desa, serta dinas terkait juga dikerahkan untuk melakukan pencarian, evakuasi, dan penyelamatan korban. Sebuah dapur umum telah didirikan di Kantor Kecamatan Cimanggung guna memenuhi kebutuhan pangan warga yang mengungsi.

Hingga Sabtu malam, kondisi di lokasi bencana masih memprihatinkan. Jaringan listrik masih padam di beberapa wilayah, sementara tim gabungan terus berupaya mengevakuasi warga yang masih terjebak. Meski banjir mulai surut dengan ketinggian air berkisar 100 sentimeter, kondisi masih belum sepenuhnya aman.

Menyikapi peristiwa ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. Masyarakat diminta segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter. Selain itu, warga diimbau untuk mewaspadai ancaman penyakit pascabanjir seperti diare, demam berdarah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan penyakit kulit.

Sementara itu, pemerintah daerah diminta segera memastikan kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya dalam menghadapi kemungkinan bencana susulan. Langkah-langkah mitigasi perlu ditingkatkan guna mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

(JurnalSultra.com | Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *